My Life as a Researcher: BFF 

Tiga sahabat saya ini Insya Allah akan melanjutkan studi S2 tahun ini. Yang satu ke Inggris, yang satu ke Jerman, dan satu lagi ke US. Bangga adalah perasaan yang saya rasakan untuk mereka. Kami berempat bertemu pertama kali tahun 2015 ketika sama-sama menjadi peneliti baru di kantor. Sejak itu, mereka adalah lingkaran terdalam saya di lingkungan para ilmuan muda. 
Saat masih unyu dulu, kami sering berandai-andai melanjutkan sekolah dan ikut konferensi di luar negeri. Sering membicarakan mimpi-mimpi dan sesumbar tentang apa yang akan dilakukan sebenarnya salah satu cara kami untuk menarik perhatian semesta. Demi sebuah teori mestakung atau semesta mendukung. Impian akan menghampiri saat seseorang mau bangun dan bekerja keras meraihnya. Saya tahu sekali perjuangan seperti apa yang mereka lakukan demi meraih semuanya. Tidak ada yang namanya kebetulan, semua adalah hasil usaha, doa, dukungan keluarga dan teman-teman. 
Sukses kalian adalah bahagia saya. Selamat belajar di negeri seberang. “Ditinggal” oleh ketiga sahabat tentu menjadi cambuk bagi saya untuk kembali fokus pada proses menggapai cita-cita tertinggi dalam jenjang akademik. Persiapan adalah hal penting. Namun yang utama adalah berani apply. Tidak ada orang yang akan diterima jika tidak melakukan peng-apply-an! Selamat meng-apply, chib! Insya Allah semesta mendukungmu! Aamin.
Jakarta, 6 Juli 2017

Chibi Ranran